Petani Tuban Curhat Ke Presiden Jokowi
dilansir dari kabartuban.com – Mendapatkan kesempatan berbicara secara langsung dengan Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo tidak pernah terbayangkan sebelumnua oleh Sujiem, petani warga Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.
Bahkan diatas lahan garapanya, Sujiem bersama Presiden sempat memetik beberapa tongkol jagung saat melaksanakan panen raya bersama masyarakat petani di Ngimbang lainya, Jumat (9/3/2018).
Tak menyianyiakan kesempatan tersebut, Sujiem langsung curhat pada pimpinan tertinggi negara, terkait beberapa hal yang masih menjadi kesulitan bagi dirinya dan sebagian besar petani di negara ini, yakni soal sulitnya mendaptkan pupuk, serta mahalnya harga pupuk saat dibutuhkan petani pada musim tanam.
“Tidak mimpi apa-apa mas, saya senang sekali bisa ngobrol sama bapak Presiden,” kata Sujiem saat ditanya kabartuban.com usai acara.
Menurut Sujiem, harga pupuk saat musim tanam hampir menembus seratus ribu, hal tersebut membuat petani sangat keberatan, disamping harga yang tinggi, keberadaan pupuk terkadang sulit ditemukan membuat petani harus mengeluarkan biaya lebih, mencari dan membeli bahan penyubur untuk tanaman mereka.
“Semoga setelah dikunjungi Pak Presiden bisa lebih mudah dapat pupuk, maupun bibit yang harganya juga mahal sekarang ini,” terang perempuan yang mengenakan baju merah saat mengikuti acara panen raya bersama Presiden RI.
Dihadapan Presiden Jokowi, Sujiem juga menyampaikan jika sebagian besar petani sampai saat ini masih tergantung dengan tengkulak untuk modal tanam, akibatnya petani harus terikat penjualan hasil panen pada tengkulak, yang harganya berada dibawah harga semestinya atau lebih murah.
Menanggapi keluhan rakyatnya, Presiden Joko Widodo, langsung memberikan tanggapan, dan menyarankan kepada petani menjual hasil pertanian ke Bulog, dengan kelompok tani secara bersama-sama.
“Ya dijual di Bulog, nanti sama-sama kelompoknya,” kata Jokowi.
Sementara itu, soal pupuk, Jokowi langsung memerintahan kepada menteri BUMN, yang juga hadir dalam acara tersebut, untuk mencari tahu kemana pupuk yang sulit dicari petani itu, sebab dari pabrik barangnya ada.
“Ini pupuknya mahal, dan barangnya tida ada, padahal dari pabrik pupuknya ada, ini yang akan dicari sama Bu Menteri, tolong dicari barangnya kemana,” kata Jokowi.
Jokowi juga mengatakan, persoalan pupuk cukup klasik, sebab setiap kegiatan turun ke petani, keluhan dan suara-suara dari petani soal pupuk hampir selalu didengar.
“Itu yang sering saya dengar dari petani, kalau saya turun ke desa,” pungkas Presiden Jokowi. (Luk)
Sumber: http://kabartuban.com/petani-tuban-curhat-ke-presiden-jokowi/21908