Ha! Daftar Pemilih Potensial Non e-KTP Tuban Capai 29.746 Jiwa
dilansir dri blokTuban.com - Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang dirilis KPU Kabupaten Tuban sebanyak 932.247 pemilih untuk mengikuti Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2018. Rincian yang terdiri 460.203 pemilih laki-laki dan 472.044 pemilih perempuan itu sudah diumumkan di 20 kecamatan.
Dari DPS yang diumumkan sejak tanggal 24 Maret sampai dengan 2 April 2018 itu, ternyata terdapat puluhan ribu daftar pemilih potensial non Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) belum masuk ke dalam DPS. Tidak tanggung-tanggung jumlahnya mendekati 30 ribu jiwa.
"Untuk daftar pemilih potensial Non KTP elektornik (e-KTP) totalnya sebanyak 29.746 yang sebagaimana pada lampiran formulir Model AC3-KWK," terang Komisioner KPU Kasmuri kepada sejumlah wartawan usai rapat pleno rekapitulasi DPS berapa waktu lalu.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan Disdukcapil setempat untuk dicek di database kependudukan. Sehingga apabila tercatat akan diterbitkan surat keterangan.
"Bagi pemilih non e-KTP akan kita serahkan ke Dukcapil, jika ternyata terbukti warga Tuban akan kita masukkan ke DPT nantinya," tegasnya. [rof/col]
Sumber: http://bloktuban.com/artikel-read.php/?show=14088-ha-daftar-pemilih-potensial-non-e-ktp-tuban-capai-29746-jiwa.html
Dibutuhkan: Pendamping Pemberdayaan Masyarakat Semen Gresik
dilansir dari blokTuban.com - Dibutuhkan, tenaga profesional, handal dan inovatif untuk mengisi jabatan pada Program Pemberdayaan Masyarakat Semen Gresik (P2M-SG) sebagai:
1. Fasilitator Koordinator Kecamatan
2. Fasilitator Desa
Syarat dan kualifikasi:
1. Perempuan atau Laki-laki
2. Pendidikan minimal D3/S1
3. Tidak terikat pekerjaan di Program Pendampingan yang lain.
4. Menguasai komputer (Ms Office, Excel, dan Power Point).
5. Mempunyai pengalaman kerja di bidang pemberdayaan masyarakat selama minimal 3 tahun.
6. Komunikatif, mampu bersosialisasi dengan baik, perspektif gender, dan bisa membangun kerja tim.
7. Mempunyai SIM C.
Bagi yang memenuhi syarat, silakan mengirim lamaran, pas photo, berikut Curriculum Vitae (CV) ke kantor Program Pemberdayaan Masyarakat Semen Gresik (P2M-SG), Jalan Sejahtera II no.4, Kelurahan Latsari, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban.
Pendaftaran setiap jam kerja, dibuka pukul 09.00-16.00 WIB mulai tanggal 26-29 Maret 2018.
Cp: 08113391926
Email: kpr_tuban@yahoo.com
Sumbru: http://bloktuban.com/berita-read.php/?show=14076-dibutuhkan-pendamping-pemberdayaan-masyarakat-semen-gresik.html
Kemenkopolhukam Dijadwalkan Kunjungi Lokasi Kilang Tuban
dilansir dari SuaraBanyuurip.com - Ali Imron
Tuban- Mulai tanggal 21-23 Maret 2018, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam) Republik Indonesia (RI) dijadwalkan mengunjungi lokasi Kilang New Grass Root Refinery (NGRR) Tuban yang terletak di Desa Remen dan Mentoso, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
"Besok baru rapat persiapan kunjungan, Mas," ujar Kasi Pemberitaan Bagian Humas dan Protokol Setda Tuban, Ike Rahmawati, kepada suarabanyuurip.com, melalui pesan singkatnya, Selasa (20/3/2018).
Ike sapaan akrabnya, belum mengetahui detail, maksud kunjungan tersebut maupun berapa jumlah tim yang datang ke Bumi Wali (sebutan lain Tuban). Pada intinya, Pemkab Tuban sebagai tuan rumah akan menyambut kedatangan tim Kemenkopolhukam dengan sebaik-baiknya.
Sesuai jadwal kunjungan yang diterima suarabanyuurip.com, Kemenkopolhukam tanggal 21 Maret tim baru berangkat menuju Tuban menggunakan jalur udara dari Jakarta menuju Surabaya. Tanggal 22 Maret tim rapat dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di rumah dinas Bupati Tuban.
Dilanjutkan kunjungan lapangan di dua titik, yaitu lokasi Kilang pengolahan minyak patungan Pertamina dan Rosneft Oil Company Rusia dengan kapasitas produksi 300 Barel per hari (Bph), kemudian di lokasi gudang garam di Desa Cempokorejo, Kecamatan Palang. Untuk tanggal 23 Maret tim Kemenkopolhukam bertolak ke Jakarta.(Aim)
Sumber: http://suarabanyuurip.com/kabar/baca/kemenkopolhukam-dijadwalkan-kunjungi-lokasi-kilang-tuban
Pemkab Respon Sikap Tertutup Warga Remen-Mentoso
dilansir dari SuaraBanyuurip.com - Ali Imron
Tuban - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, Jawa Timur, langsung merespon sikap warga Remen-Mentoso, Kecamatan Jenu yang tertutup terhadap proyek Kilang NGRR Tuban. Semua hal yang berkaitan dengan proses pembebasan lahan, masih berada di tangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.
"Itu hak warga jika menolak menggunakan jalur hukum," ujar Kabag Humas dan Protokol Setda Tuban, Rohman Ubaid, kepada suarabanyuurip.com, di kantornya, Jumat (16/3/2018).
Ubaid sapaan akrabnya mengaku, belum mempelajari Pasal 7 ayat 2 UU Nomor 2 tahun 2012, yang menyebut pembangunan infrastruktur minyak baru mempunyai nilai sebagai pembangunan untuk kepentingan umum apabila ada keterkaitan dengan usaha hulu minyak dan gas bumi berupa kegiatan eksplorasi dan eksploitasi Migas.
Apabila regulasi tersebut yang digunakan alasan warga, Pemkab tidak mempersoalkannya. Kendati demikian, ada Perpres Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Kilang Minyak patungan Pertamina-Rosneft Rusia juga diatur dalam Perpres tersebut bersama dengan 225 proyek nasional lainnya.
"Yang Pemkab ketahui Perpres mengatur teknis dari UU," jelas mantan Camat Jenu itu.
Mendapat respon keras dari warga Remen dan Mentoso, Kecamatan Jenu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), sedang mempelajari dengan sungguh-sungguh ketentuan perundangan yang terkait dengan pembangunan Kilang NGRR Tuban. Upaya ini dilakukan, agar pemerintah tidak salah melangkah.
“Harus ada payung hukum yang tepat agar tidak salah dikemudian hari,” sergah Kabiro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Pemprov Jatim, Anom Surahno.
Anom sapaan akrabnya mengklarifikasi, jika timnya tidak akan melakukan konsultasi publik dalam waktu dekat sebagaimana pemberitaan sebelumnya. Pihaknya selaku tim pembebasan lahan, masih melakukan pendekatan dari hati ke hati dengan masyarakat.
“Yang dilakukan sekarang adalah memfasilitasinya saja,” terangnya.
Dengan memperhatikan semua masukan dan saran dari semua komponen masyarakat, Anom akan menggunakan pendekatan persuasif. Harapannya proyek kilang patungan Pertamina dengan Rosneft Oil Company asal Rusia kondusif.
Sementara, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban, Miyadi, belum memberikan statmen perihal penolakan warga terhadap Kilang Tuban melalui jalur hukum. Pesan yang dikirimkan sejak hari Kamis (15/3) belum direspon.(Aim)
sumber: http://m.suarabanyuurip.com/kabar/baca/pemkab-respon-sikap-tertutup-warga-remen-mentoso
Helikopter Kepresidenan, Jadi Tontonan Gratis
dilansir dari kabartuban.com – Ratusan masyarakat antusias berkumpul di sekitar Alun-alun Tuban, mereka bergerombol hanya untuk melihat Helikopter Kepresidenan yang akan dinaiki Presiden Joko Widodo lepas landas untuk meninggalkan Bumi Wali, Jum’at (9/3/2018).
Ternyata hal tersebut menjadi hiburan gratis yang memikat bagi masyarakat Tuban dan sekitarnya.
Dari pengakuan warga setempat, meski tidak pertama kali ada Helikopter mendarat di Alun-alun, akan tetepi ini Helikopter Kepresidenan pertama kali yang mendarat di Tuban, dan peristiwa tersebut menjadi pengalaman unik bagi warga sekitar.
Seperti yang disampikan Masitoh (35) warga setempat, yang mengaku sengaja datang ke taman kebanggaan warga Bumi Wali ini, karena ingin melihat Presiden yang akan kembali ke Istana Negara dengan naiki Helikopter.
“Belum pernah seumur-umur lihat pesawat mendarat, jadi pingin lihat. Apalagi kendaraannya Presiden mas, sekalian referensing,” ujar Masitoh.
Meski helikopter yang akan membawa Mantan Gubernur DKI Jakarta ini belum tiba di berangkat , masyarakat antusias menunggu presiden Jokowi bersama Ibu Negara naik.
Hal senada juga dikatakan Nur Aini, ia datang bersama keluarganya hanya untuk melihat orang nomor satu di Indonesia ini, di hari akhir mengunjungi Kabupaten Tuban.
“Senang mas tadi di sapa Pak Jokowi, ini mau melihat pamitan pak Presiden sama rakyatnya yang ada di Tuban, dan ada juga menonton helikopter mas, ” tambahnya.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan di Kabupaten Tuban, sejak Kamis- Jum’at atau 8-9 Maret 2018 untuk mengikuti kegiatan panen raya tanaman jagung di Desa Ngimbang, Kecamatan Palang dan menyerahkan SK Kehutanan Sosial. (Dur)
sumber: http://kabartuban.com/helikopter-kepresidenan-jadi-tontonan-gratis/21913
Mobil Dinas Presiden Diserbu Warga
dilansir dari kabartuban.com – Kedatangan orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo menyedot perhatian dan antusias masyarakat Tuban. Tidak hanya petani penggarap lahan di Desa Ngimbang, Kecamatan Palang yang berkesempatan melaksanakan panen raya jagung bersama sang Presiden.
Warga yang tidak mendapatkan kesempatan menyapa langsung Presiden, justru menyerbu kendaraan dinas Presiden bernopol Indonesia yang terparkir di depan Kantor Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Tuban, saat Presiden Jokowi akan meninggalkan Bumi Wali dengan Helikopter Kepresidenan.
Tanpa ragu, warga yang sebagian besar ibu-ibu langsung menggunakan beground kendaraan tersebut untuk berswa foto, ataupun meminta bantuan warga lain untuk sekedar mejeng didepan kendaraan Dinas Presiden.
“Foto mas nanti mau di upload di facebook,” uja seorang ibu yang mengaku bernama Widya usai berfoto didekat mobil Dinas Presiden.
Seakan-akan sudah dikordinir, tanpa ada komando ibu-ibu muda ini bergantian berfoto didekat mobil presiden, bahkan ada yang bersandar di mobil berwarna hitam itu untuk diambil gambarnya.
Masih di kawasan alun-alun Tuban, Nunik, seorang ibu muda lain asal Kecamatan Palang mengatakan, Presiden Jokowi merupakan sosok yang ramah dan tidak ragu terjun ke desa-desa untuk menyapa rakyatnya. Setahu dia, Presiden Jokowi ini sudah kesekiankalinya berkunjung ke Kabupaten Tuban, dan menyedot perhatian masyarakat.
“Beliau Presiden yang cukup ramah, dan sudah keberapa kali datang kesini,” katanya.
Nunik sendiri datang dari Kecamatan Palang bersama kedua anaknya, untuk melihat seca langsung sosok mantan Gubernur DKI ini. Bahkan sejak jam 11.00 Wib dia sudah ada di Alun -alun untuk melihat Presiden, sebelum terbang melanjutkan perjalananya naik Helikopter yang terparkir di alun alun Kabupaten.
“Mau melihat pak Presiden, sekalian ajak anak-anak biar lihat Helikopter-nya,” terang Nunik, yang kemudian meminta agar difoto oleh wartawan kabartuban.com. (Luk)
sumber: http://kabartuban.com/mobil-dinas-presiden-diserbu-warga/21918
Petani Tuban Curhat Ke Presiden Jokowi
dilansir dari kabartuban.com – Mendapatkan kesempatan berbicara secara langsung dengan Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo tidak pernah terbayangkan sebelumnua oleh Sujiem, petani warga Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.
Bahkan diatas lahan garapanya, Sujiem bersama Presiden sempat memetik beberapa tongkol jagung saat melaksanakan panen raya bersama masyarakat petani di Ngimbang lainya, Jumat (9/3/2018).
Tak menyianyiakan kesempatan tersebut, Sujiem langsung curhat pada pimpinan tertinggi negara, terkait beberapa hal yang masih menjadi kesulitan bagi dirinya dan sebagian besar petani di negara ini, yakni soal sulitnya mendaptkan pupuk, serta mahalnya harga pupuk saat dibutuhkan petani pada musim tanam.
“Tidak mimpi apa-apa mas, saya senang sekali bisa ngobrol sama bapak Presiden,” kata Sujiem saat ditanya kabartuban.com usai acara.
Menurut Sujiem, harga pupuk saat musim tanam hampir menembus seratus ribu, hal tersebut membuat petani sangat keberatan, disamping harga yang tinggi, keberadaan pupuk terkadang sulit ditemukan membuat petani harus mengeluarkan biaya lebih, mencari dan membeli bahan penyubur untuk tanaman mereka.
“Semoga setelah dikunjungi Pak Presiden bisa lebih mudah dapat pupuk, maupun bibit yang harganya juga mahal sekarang ini,” terang perempuan yang mengenakan baju merah saat mengikuti acara panen raya bersama Presiden RI.
Dihadapan Presiden Jokowi, Sujiem juga menyampaikan jika sebagian besar petani sampai saat ini masih tergantung dengan tengkulak untuk modal tanam, akibatnya petani harus terikat penjualan hasil panen pada tengkulak, yang harganya berada dibawah harga semestinya atau lebih murah.
Menanggapi keluhan rakyatnya, Presiden Joko Widodo, langsung memberikan tanggapan, dan menyarankan kepada petani menjual hasil pertanian ke Bulog, dengan kelompok tani secara bersama-sama.
“Ya dijual di Bulog, nanti sama-sama kelompoknya,” kata Jokowi.
Sementara itu, soal pupuk, Jokowi langsung memerintahan kepada menteri BUMN, yang juga hadir dalam acara tersebut, untuk mencari tahu kemana pupuk yang sulit dicari petani itu, sebab dari pabrik barangnya ada.
“Ini pupuknya mahal, dan barangnya tida ada, padahal dari pabrik pupuknya ada, ini yang akan dicari sama Bu Menteri, tolong dicari barangnya kemana,” kata Jokowi.
Jokowi juga mengatakan, persoalan pupuk cukup klasik, sebab setiap kegiatan turun ke petani, keluhan dan suara-suara dari petani soal pupuk hampir selalu didengar.
“Itu yang sering saya dengar dari petani, kalau saya turun ke desa,” pungkas Presiden Jokowi. (Luk)
Sumber: http://kabartuban.com/petani-tuban-curhat-ke-presiden-jokowi/21908