Targetkan H-10 Lebaran, Jembatan Widang-Babat Sudah Bisa Dilewati
di lansir dari kabartuban.com – Balai Besar Pelaksana Jalan
Nasional (BBPJN) Wilayah VIII bergerak cepat menangani jembatan
penghubung antara Kabupaten Lamongan dengan Kabupaten Tuban yang ambruk,
Rabu (18/4/2018). Pasca peristiwa tersebut, mereka akan segera
melakukan perbaikan dan membangun kembali bentang jembatan yang putus.
Langkah
cepat itu dilakukan, karena posisi jembatan yang cukup vital. Selain
menjadi penghubung utama antara Kabupaten Lamongan dengan Kabupaten
Tuban, juga menjadi jalur utama mudik untuk wilayah Pantura. Maka,
perbaikan sebelum lebaran datang wajib dilakukan.
“Itu
(mempercepat pembangunan) sudah menjadi rencana kami. Nanti, begitu
investigasi selesai, akan langsung kita bangun. Sebab, kalau tidak, lalu
lintas mudik, khususnya pantura akan kacau,” kata Kepala BBPJN Wilayah
VIII I Ketut Dharmawahana, ketika ditemui di lokasi.
Ketut
memastikan, bila tidak ada kendala proses perbaikan jembatan memerlukan
waktu 1,5 bulan. Proses cepat bisa dilakukan karena kondisi konstruksi
dasar jembatan (tiang penyangga) masih baik. Sehingga tinggal memasang
bentang baja yang putus.
“Akan kami cek ketersediaan bahan di
pusat. Kalau ada, bisa langsung kami pasang. Kemungkinan awal Juni 2018
bisa dilalui,” katanya kepada.
Ketut menargetkan, pada H-10
lebaran seluruh perbaikan jembatan sudah selesai. Sehingga saat lebaran
tiba, jembatan sudah bisa dilalui. Karena itu, dia berharap proses
investigasi dan penyelidikan ambruknya jembatan bisa cepat selesai.
Sementara
itu, Kapolda Jawa Timur, Irjen polisi Machfud Arifin mengatakan, hasil
rapat koordinasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Tuban, bersama tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah
melakukan rapat koordinasi di Kantor Kecamatan Widang.
“Diharapkan dari rapat koordinasi ada solusi yang cepatlah untuk proses mengevakuasi truck,” terang Kapolda Jatim.
Diberitakan
sebelumnya, proses evakuasi bangkai truk yang terperosok dalam sungai
mengalami kendala dan medan yang begitu sulit, dan perlatan yang belum
memadai. (Dur)