Pasangan Nomor urut 2, Lindra Riyadi Rebut 60 Persen Suara


 Dilansir dari suarabanyuurip.com

Tuban – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wabup Tuban, Aditya Halindra Faridzki SE dan H Riyadi SH (Lindra Riyadi), bakal jadi jawara Pemilukada Tuban 2020. Sesuai hitung cepat (quick count) dari tim pemenangannya, mereka berhasil mendulang 60 persen suara sah dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 946.351, Rabu (09/12/2020).

Data dari pusat tabulasi Riyadi Centre (RC) di Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur menyebut, hingga pukul 18.30 WIB sudah sebanyak 98,21 persen suara terhitung. Sedangkan tingkat partisipasi masyarakat menggunakan hak pilih lebih dari 60 persen.  

Rincian hasilnya Paslon nomor urut 2 yang diusung Partai Golkar, Partai Demokrat, dan PKS itu menumbangkan nomor urut 1: Khozanah Hidayati dan Muhammad Anwar diusung PKB, dan didukung Nasdem, Gelora, dan Perindo yang meraih 24 persen suara, dan Paslon nomor 3: Setiajit dan Armaya Mangkunegara dari PDIP, Gerindra, PAN, PPP, dan PBB yang merebut 16 persen suara. Lindra Riyadi merebut simpati pemilih di hampir 20 wilayah kecamatan di Bumi Ranggalawe.

Kendati kandidatnya meraih 60 persen suara, Ketua DPC Partai Demokrat Tuban Didik Mukrianto menegaskan, pihaknya masih menunggu hasil rapat pleno penetapan pemenang dari KPUD Tuban. “Insya Allah pasangan kami memenangkan Pilkada Tuban, namun sesuai regulasi kami tetap menunggu penghitungan resmi dari KPUD,” kata Didik Mukriyanto dalam jumpa pers bersama Cawabup Riyadi di Riyadi Centre.

Ia menilai, pesta demokrasi Pemilukada Tuban sejauh ini berjalan dengan baik, lancar dalam nuansa teduh, dan demokratis. Potret ini merepresentasikan harapan akan hadirnya Bupati dan Wakil Bupati yang benar-benar sesuai aspirasi dan tuntutan jaman.

“Masyarakat berharap mendapatkan pemimpin yang mampu memajukan daerahnya, dan menyejahterakan dalam balutan pembangunan yang berkeadilan,” kata Didik.

Dia tegaskan, pihaknya akan terus mengawal kemenangan ini hingga Pleno KPUD Tuban. “Kami berharap segenap tim, relawan, pendukung, simpatisan dan pemilih Lindra Riyadi untuk terus waspada, dan mengawal hingga Pleno KPUD penetapan hasil selesai.”

Pihaknya menyampaikan apresiasi dan berterima kasih setinggi-tingginya kepada Paslon nomor 1 dan nomor 3. Mereka telah membangun pendidikan yang sangat luar biasa di Tuban.  

“Kemenangan ini kami dedikasikan untuk kemajuan Kabupaten Tuban, untuk kesejahteraan dan Kemakmuran masyarakat secara berkeadilan. Makmur dan sejahtera bersama-sama,” kata legislator DPR RI dari Dapil Kabupaten Tuban dan Bojonegoro itu.

Sedangkan H Riyadi SH mengatakan, ia dan Lindra sangat bersyukur kepada Tuhan atas kepercayaan masyarakat hingga meraih suara sekitar 60 persen dalam Pemilukada Tuban. Amanah ini akan dilanjutkan dengan kerja bersama masyarakat untuk membangun Tuban menjadi semakin baik.

“Kami menganggap kemenangan ini adalah kemenangan bersama masyarakat, tanpa dukungan dari masyarakat kita tak ada apa-apanya. Oleh karena itu kami akan bersama-sama pula dalam membangun daerah yang kita cintai,” kata Riyadi yang kental dengan kultur Nahdlatul Ulama (NU) itu.

Pria ramah ini menambahkan, pihaknya sangat berterima kasih atas dukungan semua pihak terhadap kemenangannya. Baginya tak ada istilah lawan dalam proses Pemilukada, yang ada adalah kawan yang memiliki niat sama dalam memajukan Tuban.

“Mari kita bersama-sama membangun daerah, kami akan ada di tengah-tengah masyarakat untuk meraih kesejahteraan bersama,” kata Riyadi. (tbu)


Sumber: https://suarabanyuurip.com/kabar/baca/lindra-riyadi-rebut-60-persen-suara

Kebakaran Pasar Baru Tuban, Seorang Warga Mengaku Gagal Padamkan Api sebelum Membesar

Dilansir dari SURYA.co.id | TUBAN - Kebakaran hebat terjadi di Pasar Baru Tuban Jalan Gajah Mada, Selasa malam (3/3/2020).
Si jago merah melahap ludes sebagian besar bangunan kios maupun los di pasar tersebut dan hanya tersisa deretan depan.
Menurut keterangan warga di lokasi, Tian, kebakaran diperkirakan terjadi pukul 20.30 WIB.
Saat itu, dia bersama temannya mengetahui titik api berada di tengah pasar, tepatnya di toko pakaian.
Saksi berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, namun si jago merah tak kunjung padam malah semakin membesar.
"Ya tadi saya lihat api berasal dari toko pakaian, lalu berusaha saya padamkan tapi tidak bisa," tutur Tian.
Api yang terus membesar lalu merembet ke bangunan pasar lainnya hingga kebakaran hebat tak bisa dibendung.
Upaya memadamkan api dengan air seadanya itu pun tak membuahkan hasil, hingga mobil damkar dan polisi datang ke lokasi.
"Saya coba padamkan dengan air seadanya, tapi gagal api tidak kunjung padam dan justru membesar," ungkapnya.
Tim Damkar BPBD Tuban langsung mengerahkan mobil pemadam ke lokasi.
Petugas sempat kesulitan saat memadamkan api yang terus membesar dan merembet ke bangunan lain.
Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono menyatakan, kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik.
Untuk sementara sudah ada 10 mobil damkar dikerahkan untuk memadamkan api.
"Dugaan awal karena korsleting listrik, saat ini masih dilakukan pemadaman," pungkas perwira menengah tersebut.
Pantauan di lapangan, akibat kebakaran tersebut, ratusan bangunan kios maupun los ludes terbakar.

SUMBER: https://surabaya.tribunnews.com/2020/03/04/kronologi-kebakaran-pasar-baru-tuban-seorang-warga-mengaku-gagal-padamkan-api-sebelum-membesar

BMKG: Gempa guncang Tuban berkekuatan M 5,6


Dilansir dari beritagar.id 
Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 5,6 mengguncang Tuban, Jawa Timur, Kamis (19/09/2019) sekitar pukul 14:06 WIB.
Menurut BMKG, episentrum gempa terletak pada koordinat -6,4 Lintang Selatan (LS) dan 111,84 Bujur Timur (BT) atau 58 km arah barat laut Tuban pada kedalaman 656 km.
BMKG menyatakan bahwa hasil pemodelan terhadap gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 2016 tidak memasukkan Tuban sebagai daerah beresiko tinggi terhadap bencana gempa bumi.

Jadi Makelar Tanah Kilang Minyak, Pejabat Pemkab Tuban Terancam Dipecat




Dilansir dari blokTuban.com - Ultimatum keras ditegaskan Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein saat membuka elatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dasar kepada calon tenaga kerja (Naker) proyek pembangunan Kilang Minyak GRR (Grass Root Refinery) Tuban di Aula UPT Balai Latihan Kerja Tuban pada Selasa (17/9/2019) lalu.

Ultimatum itu berlaku bagi seluruh pejabat Pemerintah Kabupaten Tuban, yang berani menjadi makelar tanah di proyek kilang minyak di Kecamatan Jenu. Bagi yang coba-coba, Wabup Noor Nahar tak segan memecatnya dari jabatan yang diembannya.

"Saya akan memberhentikan oknum pemerintah yang menjadi makelar tanah di kecamatan Jenu," kata Wabup Noor Nahar.

Politisi asal Kecamatan Rengel ini, sengaja mengeluarkan ultimatum keras guna mencegah terjadinya permainan harga lahan. Sekaligus mencegah adanya warga pemilik lahan yang dibohongi.

Sedangkan tim pengadaan lahan Proyek Strategis Nasional (PSN) Kilang Tuban di Kecamatan Jenu Badan Pertanahan Nasional (BPN) di awal September 2019 telah menunjukkan progres kerja. Pemasangan dan pengukuran patok masih fokus di Desa Wadung, Jenu.

"357 bidang terpasang patok, 357 terukur," Kata Kepala BPN Tuban, Ganang Ginanto ketika dikonfirmasi reporter blokTuban.com.

BPN tancap gas memasang dan mengukur patok, setelah penyuluhan pengadaan tanah Kilang Tuban kepada 349 pemilik lahan dari Desa Wadung dan Kaliuntu  di Pendopo Kecamatan Jenu pada 15 Agustus 2019 lalu.

Pengukuran lahan proyek patungan Pertamina-Rosneft Rusis yang dilaksanakan per bidang ini, batasannya yang tahu pemilik lahan dan disetujui pemilik lahan disebelahnya.

Kendati saat ini sudah ada 357 bidang terukur, tapi diharapkan pemilik lahan yang lain dapat memasang pal batas lahan yang difasilitasi oleh Pertamina dan Pemdes setempat. Prinsipnya siapa yang cepat diukur maka cepat pula mengetahui besaran ganti ruginya.

"Tim akan mengukur dan menggambar, jika batasnya ada baru diketahui luasannya," tegasnya.

Sekedar diketahui, total lahan yang dibutuhkan untuk pembanguna kilang GRR itu sekitar 841 hektare.

Dari jumlah itu, luas lahan KLHK sekitar 348 Ha, luas tanah masyarakat dan desa seluas 348 hektar dan luas tanah Perhutani kurang lebih 109 hektar. [ali/ito]

SUMBER: http://bloktuban.com/2019/09/18/jadi-makelar-tanah-kilang-minyak-pejabat-pemkab-tuban-terancam-dipecat/

Semua Pekerjaan di Kilang Minyak Diminta Nol Kecelakaan Kerja






Dilansir dari blokTuban.com - PT Pertamina tercatat sudah dua tahap meningkatkan kapasitas warga di Kabupaten Tuban, untuk terlibat di proyek kilang minyak di Kecamatan Jenu. Selaras dengan itu, Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein menekankan satu hal untuk perusahaan plat merah ini.

“Saya minta semua pekerjaan yang dilaksanakan di kilang minyak ini juga zero accident atau nol kecelakaan kerja,” pinta Noor Nahar saat membuka Program Pelatihan Tahap II berupa Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pertamina di Aula UPT Balai Latihan Kerja Tuban.

Tuban sendiri tercatat telah empat kali menerima penghargaan tentang zero accident di K3. Hal ini diraih karena perusahaan sadar akan perlunya keselamatan, dan kesehatan kerja bagi karyawan. Terutama perusahaan yang memiliki resiko pekerjaan yang tinggi.

Kilang minyak di Jenu merupakan proyek strategis nasional yang tujuan utamanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemkab ingin adanya proyek kilang dapat menaikan taraf hidup masyarakat sekitar.

Lebih dari itu, Wabup juga berharap semua pekerjaan yang dapat dilakukan oleh warga sekitar dapat dikerjakan oleh warga lokal Tuban. Guna mempermudah sosialisasi, pembebasan lahan dan lain sebagainya.

VP Project HSSE Sahadi menyampaikan, pelatihan tahap kedua ini direncanakan terdiri dari pelatihan K3 dimana di dalam pelatihan ini juga akan disampaikan materi khusus mengenai budaya Health, Safety and the Environment (HSE) di Pertamina.

"Kebijakan peraturan keselamatan kerja dan kesehatan kerja di Pertamina, dasar-dasar keselamatan dan kesehatan kerja, bahaya-bahaya di tempat kerja, serta pengamatan keselamatan  kerja (PEKA) atau cara pengisian PEKA," tandasnya. [ali/rom]

SUMBER:http://bloktuban.com/2019/09/18/semua-pekerjaan-di-kilang-minyak-diminta-nol-kecelakaan-kerja/

lain-lain